INTEGRITY
PROFESSIONALISM
ENTREPRENEURSHIP
Language

Berita terbaru

PJ CUS Presents Another Prestigious Activity: The 1st International Urban Talk Series 2020

Selasa, 27 Oktober 2020

Pembangunan Jaya Center for Urban Studies (PJ-CUS), Universitas Pembangunan Jaya kembali menghadirkan kegiatan Urban Talk yang kali ini diselenggarakan di tingkat internasional, yaitu International Urban Talk Series ke-1 dengan tema “Decoding Private Cities in Asean” di bawah naungan Collaboration for Sustainable Urbanization (CfSU). Kegiatan ini merupakan kerjasama internasional antara UPJ dan Technische Universität Dresden, Jerman, didukung oleh Alexander von Humboldt Foundation.

International Urban Talk ini menghadirkan tiga narasumber yang semuanya adalah akademis ternama di bidang Perancangan Perkotaan dan Wilayah. Narasumber pertama adalah Prof. Dr. Deden Rukmana dari Department of Community and Regional Planning, Alabama A&M University. Pembicara kedua datang dari Department of Urban and Regoional Planning, Universiti Teknologi Malaysia, Prof Dr Zaly Shah. Pembicara yang ketiga adalah seorang akademisi ternama dari Institut Teknologi Bandung, yaitu Bapak Delik Hudalah, ST, MT, MSc, PhD.

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 60 peserta dari beberapa negara diantaranya Jerman, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand dan tentunya Indonesia. Urban Talk Series ke-1 ini merupakan salah satu wujud implementasi kegiatan kerjasama luar negeri UPJ dengan Alexander Humboldt Von Foundation yang merupakan kegiatan pertama dari 4 rangkaian kegiatan yang telah direncanakan pada tahun 2020-2021.

  

  

Dalam diskusi ini, Dr Rukmana menguraikan bahwa sebagai bagian dari megacity, kota-kota swasta harus dikelola dan diatur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk di dalamnya aspek-aspek keberlanjutan, dan keadilan sosial. Sebuah kota harus menampung semua penduduk dan mengurangi dualisme perkotaan yang merupakan karakteristik yang kebanyakan ditemui di kota-kota besar di Dunia.

Sementara itu, Dr Zaly menekankan bahwa kota-kota swasta di Malaysia dimulai sebagai inisiatif yang dipimpin oleh swasta, tetapi pada perjalannya dioperasikan sebagai sebuah kota yang dipimpin oleh GLC. Mengambil contoh dari kasus Cyberjaya dan Putrajaya, Dr Zaly menguraikan bagaimana politik memainkan peran yang kuat dalam menciptakan kota-kota pribadi.

Pada contoh yang berbeda, Dr. Hudalah berfokus pada dekonsentrasi perkotaan dan pasca-suburbanisasi yang disajikan oleh perkembangan kota-kota swasta di kawasan industri. Kota-kota baru ini memiliki konektivitas infrastruktur yang buruk dan persaingan internal dan antar daerah yang ketat.